POLITIK, suluhdesa.com | Hubungan antara Israel dan Indonesia tidak terlalu baik. Pada tahun 1950, Indonesia mengakui Israel sebagai negara merdeka, tetapi pada tahun 1955, Indonesia menarik pengakuan tersebut sebagai bagian dari kebijakan luar negeri yang lebih pro-Palestina. Sejak saat itu, kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.
Pada tanggal 21 Januari 1956, Presiden Indonesia pertama, Soekarno, memberikan pernyataan yang cukup kontroversial terkait dengan Israel.
Dalam pidatonya, Soekarno menyatakan bahwa Israel bukanlah musuh Indonesia dan bahwa Indonesia tidak memiliki masalah dengan rakyat Yahudi.
Namun, Soekarno juga menekankan bahwa Indonesia menentang tindakan Israel di Palestina dan menyerukan agar Israel menghormati hak-hak rakyat Palestina.
Konferensi Asia Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955 merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah hubungan internasional Indonesia.
Konferensi tersebut dihadiri oleh delegasi dari 29 negara Asia dan Afrika, termasuk Israel.
Namun, sebelum konferensi tersebut digelar, terdapat ketegangan antara Indonesia dan Israel.
Indonesia menolak mengakui Israel sebagai negara yang merdeka dan memprotes pengakuan internasional atas kemerdekaan Israel yang diumumkan pada tahun 1948.
Pada saat konferensi, Soekarno menyatakan bahwa Indonesia dan Israel memiliki perselisihan, tetapi ia juga menekankan pentingnya persahabatan dan kerjasama antara bangsa-bangsa di kawasan Asia Afrika.
Dalam pidatonya, Soekarno mengutip kutipan dari Alkitab dan Al-Quran, yang menunjukkan bahwa rakyat Yahudi dan Muslim sebenarnya memiliki sejarah yang sama dan bahwa keduanya seharusnya bisa hidup berdampingan dengan damai.
Meskipun konferensi ini tidak membahas masalah Israel secara khusus, namun pernyataan Soekarno dianggap sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih damai di kawasan tersebut.
Namun, hubungan antara Indonesia dan Israel masih tetap tegang dan hingga saat ini, kedua negara belum pernah memiliki hubungan diplomatik yang resmi.
Kendati demikian, Israel dan Indonesia masih memiliki hubungan ekonomi dan perdagangan yang terbatas.
Israel membeli produk minyak sawit dan karet dari Indonesia, sedangkan Indonesia membeli produk farmasi dan teknologi dari Israel.
Namun, karena tidak ada hubungan diplomatik formal, perdagangan dan bisnis antara kedua negara terbatas dan dilakukan melalui pihak ketiga.
Artikel Terkait
Selain Kelor, 11 Makanan Ini Wajib Dikonsumsi Anak-anak Sebagai Penambah Kecerdasan Otak, Bunda Harus Tahu Neh
Meskipun Sepak Bola Kurang Berkembang, 5 Pemain Ini Mampu Mengangkat Muka Israel di Pentas Sepak Bola Dunia
Peran Israel Dibalik Boomingnya Industri Teknologi dan Startup Global, Ini Rahasianya Yang Dapat Ditiru
7 Destinasi Wisata Ikonik di Israel, Salah Satunya Masjid Al-Aqsa Yang Terletak di Kota Jerusalem
10 Startup Buatan Israel Yang Terkenal, No. 1 Memiliki Pengguna Aktif di Indonesia Mencapai 4 Juta Orang
5 Teknologi Pertanian Israel Termasyur, No. 1 dan 4 Paling Banyak Diterapkan di Indonesia, Cocok Untuk NTT
Jangan Remehkan Kegiatan Menulis, Ini Lho 4 Manfaat Terapeutik Untuk Kesehatan Jiwa Anda