TEKNOLOGI, suluhdesa.com | Israel merupakan salah satu negara yang memiliki teknologi pertanian yang sangat maju. Beberapa teknologi pertanian yang dikembangkan oleh Israel dan diadopsi dimana-mana termasuk Indonesia, antara lain:
1# Pengolahan air
Pengolahan air adalah proses untuk mengubah air mentah menjadi air yang aman dan layak untuk dikonsumsi atau digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk pertanian. Di daerah yang kering seperti Israel, pengolahan air menjadi hal yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan air untuk pertanian dan keperluan hidup sehari-hari.
Beberapa teknologi pengolahan air yang dikembangkan oleh Israel antara lain:
- Desalinasi air laut. Israel telah mengembangkan teknologi desalinasi air laut yang sangat maju. Teknologi ini mengubah air laut menjadi air tawar yang aman untuk digunakan. Israel telah menjadi salah satu negara terdepan dalam penggunaan teknologi desalinasi air laut.
- Pengolahan air limbah. Israel juga menggunakan teknologi pengolahan air limbah untuk menghasilkan air yang dapat digunakan kembali. Air limbah diolah melalui proses biologis dan kimia sehingga menjadi air yang bersih dan aman untuk digunakan.
- Sistem irigasi tetes. Sistem irigasi tetes merupakan teknologi irigasi yang sangat efisien. Teknologi ini mengalirkan air ke tanaman melalui pipa dengan diameter kecil dan lubang-lubang kecil, sehingga air diserap oleh tanaman secara perlahan-lahan dan efisien.
- Sistem pengumpulan air hujan. Israel menggunakan teknologi pengumpulan air hujan untuk mengumpulkan air hujan dan menyimpannya dalam tangki. Air hujan tersebut kemudian diolah sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Dengan teknologi pengolahan air yang maju ini, Israel berhasil mengatasi masalah kekurangan air dan memenuhi kebutuhan air untuk pertanian dan keperluan hidup sehari-hari.
2# Teknologi biosensor
Teknologi biosensor adalah teknologi yang memungkinkan penggunaan sensor dan biologi untuk mendeteksi dan memantau suatu zat atau kondisi di lingkungan tertentu. Dalam konteks pertanian, teknologi biosensor dapat digunakan untuk memantau pertumbuhan tanaman, kandungan nutrisi dalam tanah, dan kondisi lingkungan lainnya yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Beberapa aplikasi teknologi biosensor yang dikembangkan oleh Israel dalam bidang pertanian antara lain:
- Pengukuran kandungan nitrogen. Tanaman membutuhkan nitrogen untuk tumbuh dengan baik. Teknologi biosensor dapat digunakan untuk mengukur kadar nitrogen dalam tanah secara real-time dan memberikan informasi yang akurat mengenai kebutuhan pupuk tanaman.
- Monitoring kelembaban tanah. Kelembaban tanah yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Teknologi biosensor dapat memantau kelembaban tanah secara real-time dan memberikan informasi yang akurat mengenai kebutuhan irigasi tanaman.
- Monitoring pH tanah. pH tanah yang tepat juga sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Teknologi biosensor dapat memantau pH tanah secara real-time dan memberikan informasi yang akurat mengenai kebutuhan penyesuaian pH tanah.
- Deteksi hama dan penyakit. Teknologi biosensor juga dapat digunakan untuk mendeteksi hama dan penyakit pada tanaman secara dini. Hal ini memungkinkan petani untuk mengambil tindakan yang cepat dan tepat untuk mengendalikan hama dan penyakit tersebut.
Dengan menggunakan teknologi biosensor, petani di Israel dapat memantau kondisi tanaman secara real-time dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
3# Pertanian vertikal
Pertanian vertikal adalah teknologi pertanian yang menghasilkan tanaman secara vertikal dengan memanfaatkan ruang secara efisien, seperti dinding atau menara vertikal.
Pertanian vertikal memungkinkan petani untuk menghasilkan tanaman dalam jumlah besar dengan menggunakan sedikit ruang dan mengurangi penggunaan air dan pupuk.
Beberapa keuntungan dari teknologi pertanian vertikal antara lain:
-
Hemat ruang. Dalam pertanian vertikal, tanaman ditanam secara vertikal dalam ruang yang terbatas, sehingga dapat menghemat ruang.
Hal ini sangat penting di kota-kota yang padat penduduknya dan memiliki lahan terbatas.
-
Hemat air. Dalam pertanian vertikal, penggunaan air dapat diatur dengan cermat untuk memastikan tanaman mendapatkan jumlah air yang tepat dan tidak ada yang terbuang.
Hal ini mengurangi penggunaan air dan membantu menghemat sumber daya air.
-
Hemat pupuk, Dalam pertanian vertikal, pupuk dapat disalurkan langsung ke akar tanaman, sehingga penggunaan pupuk dapat diatur dengan lebih efisien. Hal ini mengurangi penggunaan pupuk dan membantu mengurangi polusi lingkungan akibat pemakaian pupuk.
Artikel Terkait
Keuntungan Berpuasa Bagi Kehidupan Sosial Bermasyarakat, Apakah Benar?
Sekalipun Berpuasa Kualitas Tidur Tetap Terjaga, Baca Tips dan Sarannya
Selain Kelor, 11 Makanan Ini Wajib Dikonsumsi Anak-anak Sebagai Penambah Kecerdasan Otak, Bunda Harus Tahu Neh
Peran Israel Dibalik Boomingnya Industri Teknologi dan Startup Global, Ini Rahasianya Yang Dapat Ditiru
10 Startup Buatan Israel Yang Terkenal, No. 1 Memiliki Pengguna Aktif di Indonesia Mencapai 4 Juta Orang