NAGEKEO, suluhdesa.com | Forum Jurnalis Flores-Lembata mendesak Polres Nagekeo menghentikan proses laporan salah satu warga atas wartawan TribunFlores.com, Patrick Djawa. Pasalnya, Patrick secara terang-terangan mengalami kriminalisasi saat menjalankan tugas jurnalistiknya.
Patrick dilaporkan ke Mapolres Nagekeo oleh Ketua Suku Nataia, Patris Seo atas berita yang dirilis TribunFlores.com pada Senin (10/4/2023).
Laporan ini bermula dari berita tentang kasus penghadangan mobil Kapolres Nagekeo oleh sejumlah pemuda di Aesesa hingga berujung pada penahanan sejumlah pemuda di Mapolres Nagekeo.
Demikian rilis yang diterima media ini dari Forum Jurnalis Flores-Lembata, Kamis, 13 April 2023 pagi.
Dalam beritanya, Patrick menuliskan fakta bahwa salah satu pemuda yang diamankan polisi merupakan keponakan dari Ketua Suku Nataia.
Fakta lain yang disinggung Patrick yakni kontribusi Suku Nataia terhadap Polres Nagekeo, di mana Suku Nataia menghibahkan sejumlah bidang tanah yang diperuntukan bagi pembangunan Mapolres Nagekeo, Rujab Kapolres dan Wakapolres Nagekeo.
Berita inilah yang dinilai oleh Kepala Suku Nataia sebagai sebuah bentuk pencemaran bahkan melecehkan nama besar Suku Nataia.
Bagi Forum Jurnalis Flores-Lembata, berita yang ditulis oleh Patrick sudah memenuhi syarat sesuai dengan Pedoman dan Kode Etik Jurnalistik.
Hal ini terutama menyangkut value (nilai) berita yang mensyaratkan aspek Proximity (Kedekatan) yang meliputi geografis, psikologis, ideologis, termasuk kesukuan. Hal lain juga menyangkut Prominence (Keterkenalan) di mana berita akan menjadi bernilai jika melibatkan seorang tokoh yang memiliki pengaruh besar sehingga berita yang disampaikan lebih menarik.
Karena itu, Polres Nagekeo diminta untuk menghentikan kasus ini.
Hal lain yang menjadi sorotan Forum Jurnalis Flores-Lembata yakni keterlibatan Kapolres Nagekeo, AKBP. Yudha Pranata yang memimpin langsung penangkapan sejumlah pemuda yang menghalangi mobil pribadi miliknya.
Dalam video yang viral di media sosial, terlihat beberapa orang yang diduga anggota polisi mengikat salah seorang pemuda dengan tali. Selain diikat, pemuda tersebut juga dibanting ke tanah. Aksi ini bahkan terjadi di depan Kapolres Nagekeo dan menjadi tontonan warga.
Artikel Terkait
Yustinus Wuarmanuk: Peran Pers Sangat Besar bagi Indonesia di Era Digital
Pidanakan Wartawan, Bupati Malaka Harus Belajar Lagi UU Pers
Sertijab Kasi Pers Kasrem 161/WS, Kolonel Cpl. Simon Petrus Kamlasi: Peningkatan Karir
Momentum Refleksi Hari Pers: Jurnalisme Dungu Di Lautan Dugaan Korupsi Bank NTT
Sejarah Hari Pers Di Indonesia, Bapak Pers Nasional, Dan Hari Pers Nasional 2023 Di Sumatera Utara
Hari Pers Nasional, AHY Harap Media Jadi Kekuatan Checks and Balances Menuju Pemilu 2024
Di Malaka-NTT, Kontraktor Proyek Seroja Ovi Seran Minta Maaf kepada Wartawan
Yapi Abdullah, Oknum Wartawan Catut Nama Presiden Dan Paus Fransiskus Tipu Warga Belu, Modusnya Ini
Pada Kasus Dugaan Bunuh Diri, Wartawan Buat Apa?