TIMOR TENGAH SELATAN, suluhdesa.com | Seorang guru honor di SMA Efata Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur, memukul siswa dengan mencekiknya disertai ancaman.
Peristiwa itu terjadi pada hari Kamis, 26 Januari di ruang kelas X Mipa I dan menimpa seorang siswa bernama Theofaniz Anugerah S.
Hal ini lantas menjadi bahan diskusi grup kelas. Ada siswa yang merasa iba dengan Theofaniz, dan siswa laninya bahkan merasa marah dengan oknum guru tersebut.
Theofaniz Anugerah S, kepada Wartawan Malakaoke menungkapkan bahwa, ia bersama salah seorang temannya sebelum kejadian keluar dari kamar mandi kemudian masuk ke kelas di mana oknum guru tersebut sudah berada.
Keduanya kemudian disuruh berlutut oleh oknum guru itu.
"Kami disuruh berlutut dan karna berdesakan, saya refleks dan tangan kena meja. Terus pak ambil tutupan laci meja dan pukul kepala saya," ujarnya.
Setelah dipukul, oknum guru lantas bercerita jika ia pernah memukul Kolega (sebutan untuk eks warga Timor-Timur).
Oknum guru itu lalu mencekik kerah baju Theofaniz dan mengancam akan memukulinya hingga pecah jika macam-macam.
"Dia cekik saya dan bilang kalau macam-macam akan pukul saya sampai pecah. dia juga bilang mau coret nama saya dari absen padahal memang saya tidak salah. Teman-teman di kelas bisa jadi saksi," jelas Theofaniz.
Menurut Theofaniz, oknum guru tersebut juga mengatakan akan melaporkan ke wali kelas untuk mengeluarkan dirinya saat mata pelajaran wali kelas.
Kepala sekolah SMA Efata Soe, Rofus Selan saat dikonfirmasi mengatakan akan mengurus persoalan tersebut pada hari esok (hari Jumat, 27 Januari 2023).
"Saya akan urus besok," ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp.
Oknum guru yang memukul Theofaniz saat dihubungi oleh Media SULUH DESA untuk dikonfirmasi terkait tindakannya itu tidak menjawab. Panggilan telepon malah ditolak dan WhatsApp diblokir. (Idus/MSD-001)