Menyentuh, Puisi Anak SMA di Kupang Viral Dan Minta Tak Ada lagi Penyebutan Warga Eks Tim-Tim, Begini Isinya

- Minggu, 30 April 2023 | 14:50 WIB
Olga Clara Soares. (Istimewa)
Olga Clara Soares. (Istimewa)

KUPANG, suluhdesa.com | Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kupang Timur bernama Olga Clara Soares menuliskan sebuah puisi yang sangat menyentuh.

Puisi berjudul "Jangan Panggil Aku Tiles" dibacakan oleh Olga Ketika mengikuti Festival Lomba Seni Siswa Nasional di Kecamatan Semau Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu.

Membacakan puisi itu dengan sangat baik khas seorang penyair. Berapa warga yang hadir mendokumentasikan Olga membacakan puisi dan dibagikan ke sosial media dan viral di jagat maya.

Begini isi puisi milik Olga yang sangat menyentuh hati.

Baca Juga: Hari Buruh Internasional: Menghormati Pekerja di Seluruh Dunia

Semesta menulis takdirnya Tanpa Kompromi
Mengagetkan Mimpi yang Harmoni
Lalu terdengar Teriakan Jajak Pendapat Yang Sekarat
Aku Nelangsa Menemui Hidup Yang Miris
Padat, Sarat dan Melarat
Kami Tentu Tak Tinggal Menetap

Kami Warga Baru Yang Akrab Dengan Stigma
Manusia Kasar, Beringas, Penuh Amarah dan Kasar
Kami Bersama Tapi Terbeda Oleh Perbedaan
Kami Tiles dan Mereka Lokal

Padahal Demi Cinta Kami Pada Negara Indonesia
Membuat Kami Rela Menikmati Camp Camp Pengungsian
Lantai-Lantai Rumah Kami Beralas Tanah
Bahkan Tak Jarang Kami Menatap Langit Dari Atap Rumah Kami

24 Tahun Kami Berlalu Kami Tetap Dianggap Tiles
24 Tahun Berlalu Kami Tetap Dipanggil Pengungsi
Tanah Ladang Kami Mencari Sesuap Nasi Hanya Pinjaman
Dan Kami Tak Mendapat Hati Yang Tulus Menerima

Aku Indonesia Kita Indonesia
Kami Bagian Yang Terucap Dalam Bhineka Tunggal Ika
Aku Cinta Bangsaku, Aku Cinta Negeriku
Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia.

Olga ketika diwawancarai wartawan Suluh Desa, Sabtu, 29 April 2023, mengatakan bahwa puisi yang ditulisnya berangkat dari pengalamannya sehari-hari.

Ia merasa sedih karena banyak warga ekodan masih dipanggil Tiles (Timor Leste) padahal merupakan warga Indonesia yang sah.

"Sakit hati kaka karena bagi kami tetap Timor Leste walaupun kami sudah lama menetap di Indonesia. Tapi tetap kami disebut warga yang mengungsi di Indonesia padahal kami juga mau disebut anak Indonesia bukan Timor Leste atau Timor Timur," ujar Siswa Kelas X Yang memiliki cita-cita jadi penulis ini.

Meski demikian pengagum Chairil Anwar ini tidak berkecil Hati. Ia Tetap akan terus mencintai Indonesia tanpa henti meski sebutan pengungsi masih kerap terdengar dalam kesaharian.

Halaman:

Editor: Frids Wawo Lado

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Politik Dan Pengkhianatan

Sabtu, 8 April 2023 | 12:02 WIB

Renungan Indonesia: Makna Intelijen Negara

Senin, 6 Maret 2023 | 09:28 WIB
X