Utang AS Terbanyak dari China, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

- Sabtu, 29 April 2023 | 15:45 WIB
Utang AS Terbanyak dari China, Apa Dampaknya bagi Indonesia? (Foto: cbncindonesia.com)
Utang AS Terbanyak dari China, Apa Dampaknya bagi Indonesia? (Foto: cbncindonesia.com)

EKONOMI, suluhdesa.com | Berdasarkan data Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS), per Januari 2023, total utang negara adikuasa tersebut mencapai US$ 31 triliun atau sekitar Rp 461 ribu triliun.

Jumlah utang ini setara dengan 137% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) AS. Utang ini meningkat dari tahun ke tahun karena defisit fiskal yang terus membengkak.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengungkapkan keprihatinannya mengenai kemungkinan gagal bayar (default) utang.

Beliau bahkan memperingatkan bahwa default dapat menyebabkan malapetaka ekonomi yang akan mempengaruhi suku bunga di Amerika Serikat pada tahun-tahun mendatang.

Meskipun sampai sekarang belum ada laporan tentang gagal bayar dari AS.

Terkait utang AS, China menjadi negara kreditur terbesar kedua Amerika.

Dari total utang US$ 7 triliun yang dimiliki AS kepada negara lain, China memiliki surat utang atau obligasi senilai US$ 859,4 miliar pada Januari 2023.

Namun, tren surat utang atau obligasi yang dipegang China mengalami penurunan.

Dalam setahun terakhir, surat utang tersebut turun sebesar 16,87% dari senilai US$ 1.033,8 miliar pada Januari 2022.

Terkait dengan hal tersebut, apa dampaknya bagi Indonesia?

  1. Dampak pada pasar keuangan Indonesia

Jika terjadi gagal bayar, pelaku pasar dapat menjual surat utang AS (Treasury), dan yieldnya akan naik. Hal ini berpotensi mempengaruhi pasar keuangan global termasuk Indonesia.

  1. Dampak pada kurs rupiah

Jika AS tidak bisa membayar utangnya, maka hal ini dapat memicu pelemahan nilai tukar mata uang AS (USD) dan menguatkan kurs rupiah (IDR). Namun, dampaknya dapat tergantung dari kondisi perekonomian global.

  1. Dampak pada sektor ekspor

China adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia. Jika terjadi perang dagang antara AS dan China, maka hal ini dapat mempengaruhi sektor ekspor Indonesia.

Indonesia juga dapat mengalami dampak negatif jika terjadi resesi global yang dipicu oleh gagal bayar AS.

  1. Dampak pada nilai investasi

Pada kondisi pasar yang tidak stabil, investor cenderung untuk memindahkan investasi mereka ke aset yang lebih aman seperti emas atau properti.

Halaman:

Editor: Giorgio Babo Moggi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X