• Selasa, 26 September 2023

Masuk Sekolah Jam 6:30 Pagi Ternyata Bisa Mengganggu Kesehatan Anak, Apalagi Yang Jam 5 Pagi Di NTT

- Jumat, 3 Maret 2023 | 06:48 WIB
Para siswa SMAN 6 Kupang masuk sekolah jam lima pagi. (dokpri)
Para siswa SMAN 6 Kupang masuk sekolah jam lima pagi. (dokpri)

INFO SEHAT, suluhdesa.com | Waktu mulai kegiatan belajar-mengajar di Indonesia termasuk yang paling pagi sedunia. Anak sekolah di NTT diwajibkan untuk masuk sekolah pukul 5 pagi oleh Gubernur NTT.

Jam masuk sekolah yang terlalu pagi ini tak ayal dibanjiri kritik pedas dari berbagai pihak. Terbaru, Kemendikbud dan DPR RI menyoroti masuk sekolah jam 5 pagi di NTT melanggar hak anak. Jam belajar yang kepagian juga meningkatkan risiko gangguan pencernaan karena kebanyakan anak sekolah tidak sempat makan dalam waktu lama.

Ditambah lagi, pola masuk sekolah yang memaksa anak untuk tidur larut malam dan bangun pagi buta jadi mengacak-acak kualitas tidur mereka. Tak sedikit penelitian yang sudah membuktikan bahwa kurang tidur akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental anak sekolah. 

Baca Juga: AHY Ajak Kader Dukung Anies Pimpin Perubahan dan Perbaikan

Apa Dampaknya Kalau Anak Sekolah Kurang Tidur?

Anak sekolah butuh belajar sebaik mungkin. Tapi ada satu hal yang sama pentingnya namun sering diabaikan: Tidur.

Tidur merupakan salah satu kebutuhan anak. Tidur mendukung proses otak yang sangat penting untuk belajar, pengawetan memori, dan pengaturan emosi. Di malam hari, otak mengulas dan memperkuat informasi yang diperoleh selama seharian penuh. Ini membuat informasi-informasi yang mereka dapat saat di kelas seharian tadi akan lebih mudah untuk diingat di kemudian hari.

Melewatkan waktu tidur bisa sangat berbahaya. Seiring waktu, pola “tidur larut malam, bangun pagi buta” ini dapat menyebabkan sejumlah risiko kesehatan.

Remaja yang kurang tidur juga lebih cenderung lalai, impulsif, hiperaktif, dan menentang, sehingga bukan lagi berita baru bahwa remaja yang tidak mendapatkan cukup tidur tidak menonjol dalam bidang akademis dan perilaku. Anak yang kurang tidur lebih mungkin untuk tertidur di kelas selama pelajaran berlangsung.

Di samping itu, kurang tidur juga dikaitkan dengan risiko kolesterol tinggi dan obesitas di masa depan. Sebuah studi menemukan bahwa efek jangka pendek dari kurang tidur, seperti pilek, flu, dan gangguan pencernaan, lebih sering timbul ketika anak tidur kurang dari tujuh jam.

Sebuah studi dalam Journal of Youth and Adolescence tahun 2015, dilansir dari Huffington Post menemukan bahwa remaja yang tidur rata-rata enam jam per malam dilaporkan tiga kali lebih mungkin untuk menderita depresi. Kurang tidur juga meningkatkan risiko upaya bunuh diri anak hingga 58 persen.

Satu studi menemukan bahwa jika anak sekolah tidur malam lebih larut barang 10 menit saja, ada peningkatan risiko sebanyak 6 persen untuk mereka mengonsumsi alkohol atau ganja dalam satu bulan terakhir. Kurang tidur juga meningkatkan risiko anak sekolah jadi ketergantungan pada obat-obatan antikecemasan dan obat tidur. Nantinya, efek dari penyalahgunaan obat-obatan ini memicu anak semakin cemas dan sulit tidur.

Kapan Waktu Masuk Sekolah Yang Paling Ideal Bagi Anak Sekolah?

Pengamat pendidikan Doni Koesoema, dilansir dari Berita Satu, menilai jam belajar siswa Indonesia terlalu lama. Dalam Kurikulum 2013, anak sekolah di Indonesia rata-rata mulai sekolah pukul 6.30 hingga 7 pagi itu sangat tidak efektif dan mengganggu kesehatan anak, dan selesai pukul 15.00 WIB.

Sepulang sekolah mereka mungkin disibukkan oleh rentetan kegiatan ekstrakurikuler, seperti klub olahraga, les, atau kursus di sana-sini, sehingga mereka mungkin pulang larut malam.

Halaman:

Editor: Frids Wawo Lado

Tags

Artikel Terkait

Terkini

9 Makanan untuk Kecerdasan Otak Anak: Nutrisi Penting

Sabtu, 23 September 2023 | 18:58 WIB

Mengenal 7 Artis Hollywood yang Mengidap Autisme

Senin, 24 Juli 2023 | 09:10 WIB
X