Labuan Bajo, suluhdesa.com | Dukungan penuh jadi tuan rumah pelaksana KTT Asean (Asean Summit) 2023, masyarakat Labuan Bajo NTT mulai menata infrastruktur memadai guna menjadikan KTT Asean yang ramah dan harmonis.
Dukungan penuh itu dilakukan oleh masyarakat Labuan Bajo melalui pembangunan infrastruktur jalan yang memadai di jalan Golowelu Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang juga disebut sebagai tana mori.
Lokasi Golowelu Labuan Bajo sudah diproyeksikan oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui PT. tana mori Makmur Indonesia dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menjadi Kawasan ekonomi khusus (KEK).
Perlu diketahui untuk saat ini Golo Mori telah diusulkan ke Dewan Nasional KEK dan akan ditetapkan sebagai KEK melalui Peraturan Presiden (Perpres) nantinya.
Baca Juga: Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Penghapusan Diskriminasi Terhadap Hak Perempuan
Golo Mori akan menjadi salah satu tempat pelaksanaan KTT ASEAN (Asean Summit) ke-42 pada bulan Mei 2023 mendatang.
Untuk saat ini, Pemerintah Daerah baik Provinsi NTT, Kabupaten Manggarai Barat dan Pemerintah Pusat serius mempersiapkan segalanya untuk mempromosikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium kepada dunia.
Tidak tanggung-tanggung Presiden Ir. H Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Labuan Bajo untuk melakukan survey sejauh mana persiapan Labuan Bajo sebagai tuan rumah KTT Asean Summit 2023.
"Berbagai kendala yang dihadapi dalam proses penyelesaian pembangunan jalan Golo Mori yang datang dari masyarakat terdampak, namun semua itu tidak menjadi masalah besar, hal ini merupakan kerikil-kerikil kecil untuk menjadikan Labuan Bajo semakin bagus," kata salah satu Tokoh Masyarakat Desa Golo Mori Muhammad Udin, kepada media ini, Rabu, 15 Maret 2023 siang.
"Saya harap Pemda Manggarai Barat lebih intens memanfaatkan potensi alam yang dimiliki, memperbaiki apa yang perlu diperbaiki serta memberikan akses kepada masyarakat setempat agar dapat merasakan keuntungan fasilitas-fasilitas pembangunan yang ada," tambahnya.
Dukungan penuh terhadap pembangunan infrastruktur jalan Golo Mori disampaikan oleh lapisan masyarakat yang berada di jalur jalan Golo Mori-Labuan Bajo, di antaranya Desa Warloka dan Kacang Tagar Kecamatan Komodo.
"Kami masyarakat sangat bersyukur dengan adanya pembangunan jalan ini, dulu kami mau pergi ke kota Labuan Bajo butuh waktu 2 jam, sekarang hanya 15 sampai 30 menit," ungkap Abdul Haris sebagai kepala Dusun Nanga Nae, Desa Macang Tanggar.
Hal yang sama disampaikan oleh kepala Desa Warloka Suwandy.
"Apa yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat itu sudah baik, saya harap masyarakat bisa menjaga dan melestarikannya. Wilayah kami dipersiapkan sebagai tuan rumah KTT Asean Summit adalah hal yang luar biasa, ini peluang bagi kami untuk lebih terkenal, masyarakat harus dukung sukseskan acara ini, ini luar biasa," ucapnya.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Targetkan Satu Juta Kunjungan Wisatawan ke Labuan Bajo
Mengapa Pilih Nama Marina, Bukan Molas atau Nama-nama Khas Manggarai untuk Kawasan Teluk Labuan Bajo?
Bule Belanda Kecanduan, Rekomendasi Kerabatnya Kunjungi Labuan Bajo, 6 Pulau Eksotik Ini Diincar
Pemprov NTT dukung Gelaran Sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di Labuan Bajo
Gubernur NTT Tegaskan Bahwa Tana Mori Di Labuan Bajo Harus Jadi Penggerak Ekonomi Pada Masa Depan
Toro Bembe, Bukit Yang Menawarkan Keheningan Super Premium di Pinggiran Kota Labuan Bajo
Pangdam IX/Udayana,Danrem 161/WS Sambut Presiden Jokowi dan Ibu Iriana di Bandara Komodo Labuan Bajo NTT