OPINI, suluhdesa.com | Kita semua tahu bahwa pekerjaan adalah bagian integral dari hidup kita. Namun, seringkali kaum pekerja dianggap kurang penting dan diabaikan.
Oleh karena itu, di seluruh dunia, kaum pekerja memerintahkan penghargaan atas kontribusi mereka dengan merayakan Hari Buruh Internasional.
Di Indonesia, Hari Buruh Internasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 1 Mei.
Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah hari buruh internasional, bagaimana perjuangan kaum pekerja dimulai, dan apa artinya bagi Indonesia.
Sejarah Hari Buruh Internasional: Bagaimana Semua Dimulai?
Sejarah Hari Buruh Internasional bermula dari perjuangan kaum buruh pada akhir abad ke-19 di Amerika Serikat.
Pada saat itu, kaum buruh bekerja dalam kondisi yang sangat buruk dan tidak adil, seringkali bekerja lebih dari 12 jam sehari, 7 hari seminggu, tanpa libur.
Mereka dibayar sangat rendah, tidak diberikan hak-hak kerja yang layak, dan seringkali dieksploitasi oleh majikan mereka.
Untuk melawan kondisi yang tidak adil ini, kaum buruh di seluruh Amerika Serikat mulai membentuk serikat pekerja dan melakukan protes dan demonstrasi.
Pada tanggal 1 Mei 1886, ribuan pekerja di Chicago melakukan aksi mogok kerja untuk menuntut hak-hak yang lebih baik. Sayangnya, protes ini berakhir dengan kekerasan dan akhirnya, empat orang pekerja tewas.
Namun, aksi protes ini memicu gerakan serupa di seluruh Amerika Serikat dan seluruh dunia.
Pada tahun 1889, Kongres Internasional Sosialis di Paris memutuskan untuk menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional untuk memperingati perjuangan kaum buruh dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Arti Penting Hari Buruh Internasional bagi Indonesia
Sejak pertama kali dirayakan pada tahun 1920 oleh Persatuan Buruh Seluruh Indonesia (PERSI), Hari Buruh Internasional menjadi momen penting bagi kaum pekerja di Indonesia.
Hari ini dianggap sebagai hari yang mewakili perjuangan dan pengakuan atas hak-hak pekerja di seluruh dunia.
Di Indonesia, perjuangan kaum pekerja telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam sejarah negara ini.
Selama masa penjajahan, kaum buruh berjuang untuk mendapatkan hak-hak yang layak dan diakui sebagai warga negara.
Artikel Terkait
Tri Suaka dan Nabila Maharani Menikah, Bikin Hati Berbunga-bunga
Teknik Menulis Populer untuk Bisnis Online Anda: Menaklukkan Dunia Konten
Utang AS Terbanyak dari China, Apa Dampaknya bagi Indonesia?
Menguak Peta Kekuatan Ketiga Calon Presiden 2024 di Sumatera Utara
Kekuatan Para King Maker dalam Pailpres 2024: Surya Paloh, Megawati, dan Jokowi
Partai Ummat Dukung Anies Baswedan, Amien Rais Instruksikan Kuasai Lumbung Suara Jawa dan Sumatera
Membuat Judul yang Menarik: Rahasia Menulis Populer
Bedak Padat untuk Wajah Berminyak: Cara Memilih dan Menggunakannya dengan Benar
Bedak Padat Pixy untuk Wajah Berminyak, Solusi Tepat untuk Tampilan Wajah Lebih Segar
Rumah di Pusat Kota Harga Murah, Solusi Terbaik untuk Hunian Nyaman