Penulis: Mahesa Wirang
SuluhDesa.com | Ada yang jarang diketahui publik dan banyak pengamat politik soal kegelisahan Partai-Partai Koalisi Pendukung Jokowi terhadap tingkah laku Partai Nasdem selama melakukan koalisi yaitu Nasdem menjadi pemangsa brutal kader penting partai-partai koalisi dengan melakukan politik tekanan dan ancaman serta melakukan iming-iming dana.
Segala cara dilakukan Nasdem untuk menggembosi rekan-rekan koalisinya tanpa etika dan menghalalkan segala cara. Selain politik penggembosan Nasdem memanfaatkan perlindungan hukum dari kelakuannya merampok anggaran negara.
Nasdem sebagai sebuah Partai Politik sama sekali tidak dibesarkan oleh ideologi. Ia hanya selubung politik kepentingan bisnis Surya Paloh dalam mengakumulasi kekayaan, memperluas jaringan bisnis dan melakukan politik transaksional yang ujung-ujungnya perampasan anggaran negara yang kemudian hasilnya disalurkan ke konglomerasi Surya Paloh.
Nasdem sendiri adalah ‘anak kandung’ demokrasi liberal, tapi tingkahnya tidak mencerminkan nilai-nilai demokrasi yang fair, justru Nasdem melakukan brutalitas dalam melakukan kecurangan-kecurangan dengan memanfaatkan siapa yang berkuasa.
Baca Juga: BAC Laporkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil ke Kejagung Terkait Pembangunan Masjid Al Jabbar
Nasdem selalu lihai memanfaatkan celah dalam kebekuan politik, lalu tampil seolah-olah dialah ‘Ice Breaker’ yang merasa berhak atas kekuasaan lalu memanfaatkan celah itu untuk membajak, melakukan politik tekanan dan iming-iming.
Partai-partai dalam koalisi Jokowi yang paling dirugikan atas kelakuan predator Nasdem adalah Golkar dan PAN. Golkar yang di tahun 2014 meraih suara 14,75% turun menjadi 12,31%, penurunan ini diakibatkan opsus politik Nasdem dalam menggembosi Golkar yang merebut basis wilayah Golkar dengan ancaman akan diseret kasus oleh kejaksaan dan juga pembajakan dengan iming-iming dana kampanye setelah pendekatana berhasil kader Golkar direkrut Nasdem.
Sementara PAN banyak dirugikan atas pembajakan kader PAN yang memimpin daerah kemudian dibajak ke Partai Nasdem dengan cara-cara mempermainkan lembaga kejaksaan yang saat itu dipimpin Jaksa Agung Prasetya dari Nasdem.
Pembantaian suara terhadap Golkar oleh Nasdem dilakukan dengan sistematis dan massif dimana Golkar dan PAN adalah korban terbesarnya permainan Surya Paloh.
Kejadian di dalam koalisi Jokowi adalah contohnya. Bagaimana Nasdem menjadi predator bagi Partai-Partai lain sekoalisi.
Langkah pertama Nasdem setelah kemenangan Jokowi tahun 2014 adalah merebut institusi kejaksaan sebagai bagian dari kekuasaannya, di masa awal pemerintahan Jokowi, Nasdem menjadikan gedung bundar Kejaksaan sebagai Pusat Opsus Politiknya dalam menggembosi partai incaran.
Baca Juga: Pengkhianatan Politik: Analisis Terkait SBY, Anies, dan NasDem
Jaksa Agung Prasetyo yang merupakan kader Nasdem dan anggota DPR dari Fraksi Nasdem diloloskan Surya Paloh memimpin lembaga Kejaksaan.
Artikel Terkait
Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV! Tonton Sinopsis Seru Romeo Must Die!
Ini Dia Khasiat Bagi Kesehatan Tubuh Kamu Jika Minum Susu Beruang Campur Madu dan Telur
Messi Dua Assist, Inter Miami Menghajar Los Angeles FC
Ramalan Zodiak Selasa 5 September 2023: Libra Menjadi Lebih Produktif, Scorpio Memperburuk Kedamaian
4 Zodiak Beruntung Besok, 5 September 2023, dengan Cancer yang Siap Promosi dan Kenaikan Gaji
Bedak Padat dengan Tekstur dan Formula Terbaik untuk Kulit Wajah Berjerawat Wanita Berusia 30 - 40 Tahun
Rahasia Memiliki Kulit Wajah Glowing dan Natural dengan Merek Bedak Padat Terbaik
Gea Terjebak Menjadi Ratu BO Di Kota Kupang, Memuaskan Pejabat Dan Bertobat Usai Melayani Kerabatnya Sendiri
KPK Akan Memeriksa Cak Imin Besok sebagai Saksi Kasus Kemnaker
BAC Laporkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil ke Kejagung Terkait Pembangunan Masjid Al Jabbar