Merujuk pada pamikiran dekonstruktifnya, dalam konteks seni, siswa dan siswi yang berada dipinggiran jangan dipandang tidak memiliki rasa estetik.
Baca Juga: Membaca Estetika Berpikir Prof. Roy Nendissa
Sesungguhnya mereka memiliki potensi khas dan daya pikat seni yang kuat.
Khas berdasarkan resepsi yang mereka tangkap dari lingkungannya. Kuat karena mereka belajar dan dibentuk secara alamiah.
Kealamiahan ini membentuk sebuah originalitas estetik.
Estetik yang tidak memiliki tendensius apa pun kecuali sebagai ekspresi dan menuangkan gagasan seni.
Siswa dan siswi di Insana dan Miomaffo Barat misalnya, mereka memiliki kemampuan dan potensi seni.
Mereka memiliki gagasan estetik dan kemampuan pertunjukkan yang dapat diandalkan dan dinikmati.
Baca Juga: Jaab Kunst (1930): Perekam Jejak Estetika Musik Flores
Karena itu, potensi itu perlu dibongkar.
Dibongkar dengan cara memberi sentuhan melalui kegiatan literasi seni yang muaranya pada pertunjukan.
Untuk membongkar potensi ini tentunya tidak langsung pada pertunjukan di panggung.
Hal pertama adalah melakukan diagnostik dan pemetaan terhadap peminatan seni untuk menghindari keterpaksaan.
Sebab memaksakan seni tertentu terhadap siswa siswi tidak membuhakan hasil yang maksimal.
Kedua, merangsan imajinasi untuk memanggil kembali pengalam estetik.
Artikel Terkait
Katekese Hari II! Kasih dan Belas Kasih Allah yang Tak Terbatas dalam Kehidupan Nabi Yunus
Sebut Nama Erick Thohir, Presiden Jokowi Persilakan Pendukungnya Panaskan Mesin Jelang Pilpres 2024, Simak Ini
Pendaftaran Beasiswa Chevening Bagi Warga Indonesia Dan Timor Leste Dibuka, Kuliah Di Inggris, Cek Berikut Ini
Israel: Negara dengan Penduduk yang Melek Huruf dan Pendidikan Berkualitas - Mengapa Begitu Berbeda?
Mengungkap Rahasia Kesuksesan Israel sebagai Pusat Start-Up Teknologi Populer di Dunia
Bahasa Isyarat Israel: Uniknya Bahasa Isyarat Khusus Tuna Rungu
Menakjubkan! Pusat Kesehatan Terkenal di Israel dengan Layanan Medis Terbaik di Dunia
Kelezatan Budaya Masakan Israel: Temukan Perpaduan Unik Dari Tradisi Kuliner Yahudi, Arab, dan Mediterania
Tantangan Terbaik untuk Garuda Muda, Erick Thohir : Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia
Wajah Ganda Tradisi Kawin Tangkap di Pulau Sumba: Pentingnya Evolusi dan Adaptasi Tradisi Seturut Jaman