• Rabu, 27 September 2023

Ekspresi Seni: Dari Pinggiran Untuk 101 Tahun Kota Sari

- Senin, 18 September 2023 | 07:53 WIB
Ilustrasi (Indonews.id)
Ilustrasi (Indonews.id)

Rasa malu dan ketidakpercayaan diri diubah menjadi ekspresi seni yang total.

Baca Juga: Estetika Feminisme: FKIP Undana dan Perwakilan Perempuan

Inilah yang dapat menyuburkan potensi seni yang kemudian menuju katarsis.

Kelima, melakukan pertunjukan.

Panggung menjadi ruang rindu mereka dalam ekpresi seni yang total. Melalui panggung terjadi penguatan pengalaman dan potensi seni.

Pangggung pertunjukan menjadi instrumen keberhasilan mereka dalam karya seni.

Lima sentuhan di atas dalam prosesnya akan menuju pada pembentukan karakter dan memiliki etitude.

Lima langkah di atas  mengantar mereka menjadi genarasi yang kokoh, kreatif, imajinatif dan produktif.

Rindu Kota sari: Kota Yang Damai dan Kini Ramai

“Rindu Kota Sari, kota yang dulu damai dan kini ramai” adalah penggalan dari dua puisi yang diciptakan oleh siswi SMP di Insana dan Miomaffo Barat.

Baca Juga: Membaca Estetika Lingkungan di Kota Kupang

Bagi penciptanya, puisi ini adalah ekspresi kecintaan terhadap perjalanan Kota sari di bumi Timor Tengah Utara (TTU) selam 101 tahun.

Rindu Kota Sari pada puisi karya dua siswi dapat dimaknai sebagai representasi warna biru pada bendera Kabupaten TTU.

Hal ini bentuk memanggil kesadaran sinergisitas antara pemerintah dan warganya untuk membangun lumbung kemakmuran.

Memanggil kembali mereka yang jauh dari kehangatan bumi Biinmafo untuk merasakan kasih sayangnya.

Halaman:

Editor: Damyan Jr.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ekspresi Seni: Dari Pinggiran Untuk 101 Tahun Kota Sari

Senin, 18 September 2023 | 07:53 WIB

Rocky, Jokowi Dan Parallax Politis

Jumat, 25 Agustus 2023 | 16:45 WIB

Estetika Paradoks: Membaca Rupa FKIP Undana

Kamis, 10 Agustus 2023 | 14:37 WIB

Rahasia Pengelolaan Dana Desa yang Sukses

Kamis, 27 Juli 2023 | 20:05 WIB

Pentingnya Pembangunan Desa bagi Masyarakat

Kamis, 27 Juli 2023 | 18:49 WIB
X