Gubernur VBL, Stop Sudah Ide Yang Aneh-Aneh, Urus Saja Kemiskinan Akut Di NTT, Jangan Urus Siswa Masuk Sekolah

- Rabu, 1 Maret 2023 | 09:42 WIB
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. (Redaksi Suluh Desa)
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. (Redaksi Suluh Desa)

suluhdesa.com | Ingat pernyataan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) tgl 15 Agustus 2020 saat berbicara di acara Syukuran HUT SMP Negeri 6 Nekamese ke 9: "Gubernur akan banyak berada di Pulau Sumba dan Pulau Timor. Karena dua pulau itu penyumbang terbesar orang bodoh dan miskin di NTT."

Pernyataan ini seperti ada benang merahnya dgn keputusan hari ini, di mana sang Gubernur mewajibkan seluruh SMA/SMK di NTT berawal dari sekolah-sekolah di Kupang utk mulai jam pelajaran jam 05.00 pagi, tujuannya menurut si gubernur supaya siswa disiplin dan cerdas.

Alasan lainnya menurut politisi partai Nasdem ini adalah sekolah jam 05.00 pagi sebenarnya sudah biasa diterapkan di sekolah-sekolah katolik berasrama seperti seminari dan sekolah katolik lainnya di NTT.

Baca Juga: VBL: Untuk Jadi Manusia Unggul Harus Siap Sebelum Matahari Terbit, Yang Lainnya Silahkan Tidur Sampai Jam 7

Tapi, apa benar seperti itu? mari kita telaah bersama.

1. Soal pernyataan sekolah Katolik yang masuk jam 05.00 pagi, di sini jelas VBL tidak paham, karena beliau tidak pernah sekolah dan tinggal di asrama. sebagai informasi untuk VBL, Anak sekolah Katolik di asrama itu bangun jam 04.30 dilanjutkan dengan mandi pagi, setelah mandi lanjut dgn misa pagi, selesai misa lanjut makan pagi dan berangkat sekolah. Jadi bukan sekolah jam 05.00 pagi, tapi bangun lebih pagi.

2. Sekolah lebih pagi biar cerdas dan disiplin, ini juga kekeliruan fatal VBL. VBL coba belajar dari Finlandia, negara ini dianggap memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia, Namun, siswa di negara tersebut berhasil menempati posisi nomor dua dunia dalam hal membaca, matematika, dan sains. sekolah di Finlandia memiliki jam kelas singkat masuk jam 9 pagi dan selesai jam 1 siang dgn waktu istirahat 15 menit setiap 45 menit pelajaran. Alasannya sederhana, anak-anak pelajar dapat tidur cukup sehingga otak bekerja maksimal dalam menerima pelajaran. Kecukupan tidur akan berdampak pada kemampuan anak menyerap informasi. Sedangkan kurang tidur akan berdampak pada sleep disorder dan mempengaruhi kesehatan mental anak.

Finlandia bahkan menjadi negara dgn nilai PISA (Program for International Student Assessment) tertinggi di dunia yaitu program penilaian pelajar internasional yang diselenggarakan setiap 3 tahun guna menguji para pelajar yang berusia 15 tahun.

3. Soal rutinitas pagi, ini juga yang VBL diduga tidak alami. Sekadar info untuk Gubernur VBL, supaya tidak larut dalam kemiskinan akut, anak-anak sekolah di kampung umumnya mengawali aktivitas pagi dgn bantu org tua kasih makan babi, ayam dan peliharaan lain, dilanjutkan dengan timba air di tempat yang jauh untuk keperluan sehari-hari, bantu org tua ini dilakukan sebelum berangkat sekolah. Jadi kalo sekolah saja jam 05.00 pagi, bagi anak yang jauh dia harus sdh berangkat jam 04.00 pagi, artinya dia harus juga sudah bangun jam 03.00 pagi. terus kapan dia membantu org tuanya, padahal membantu org tua seperti mengurus ternak dan peliharaan adalah cara paling tradisional menambah pemasukan ekonomi keluarga.

IngatGubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat, Data Badan Pusat Statistik (BPS) NTT per Maret 2022, jumlah penduduk miskin di NTT sebanyak 1.131.620 orang atau 20,05 persen dari total populasi dan telah menempatkan NTT di posisi ketiga provinsi termiskin secara nasional. Ini yang harus dikerjakan bukan sibuk urus sekolah masuk subuh.

Dari sini jelas, kebijakan sekolah subuh ini, minim riset dan tidak perlu diterapkan, karena toh dengan sekolah jam 07.00 pagi saja rangking PISA pada kategori Sains Indonesia memperoleh skor 396, jauh di bawah rata-rata skor OECD yaitu sebesar 489. Indonesia bahkan menempati peringkat sembilan dari bawah (diikuti oleh 71 negara) dan hanya sedikit lebih baik dari Arab Saudi. 

Bogor, 28.2.2023

Oleh : Greg Djako, Penulis adalah Pengurus Ikatan Alumni Syuradikara Nusantara (IAS Nusantara)

Ikuti kami untuk update berita terbaru dengan klik Suluh Desa di GOOGLE NEWS

Halaman:

Editor: Frids Wawo Lado

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Di(tendang)an Bola Liar PDIP

Selasa, 4 April 2023 | 10:56 WIB

Membaca Kontestasi Dapil 1 NTT Menuju Senayan 2024

Selasa, 21 Maret 2023 | 21:54 WIB

Membaca Estetika Lingkungan di Kota Kupang

Minggu, 12 Maret 2023 | 13:05 WIB
X