Penulis: Sintus Runesi (Staf Pengajar SMA Seminari St. Rafael Kupang)
SuluhDesa.com | Kita bisa belajar bahwa kontroversi yang memusat pada sosok Rocky Gerung dan Presiden Jokowi, karena pernyataan sarkastik Rocky beberapa waktu lalu, memerlihatkan kepada kita apa yang disebut oleh Slavoj Žižek sebagai parallax view (Žižek, 2006).
Dan, reaksi sebagian masyarakat yang merasa ikut terhina bersama Presiden Jokowi, lalu menggalang demonstrasi, baik secara luring maupun daring melawan Rocky, sebagaimana demonstrasi para buruh (yang tentu saja berbeda kualitas dan intensi antara mereka yang anti-Rocky dan para buruh) menyingkapkan dengan lebih jelas kepada kita apa yang disebut oleh Gilles Deleuze dan Félix Guattari (1972) sebagai “insting kawanan bawaan” (des formes de grégarité), suatu hasrat untuk ditarik, digiring, dan diperlakukan menurut kehendak penguasa, sebagaimana dijalani oleh masyarakat Jerman di bawah Hitler.
Term parallax dipakai untuk menjelaskan bahwa posisi suatu objek akan berbeda bila dilihat dari dua arah yang berbeda. Penggunaan paling umum tentang parallax biasanya kita temukan dalam astronomi. Namun, secara filosofis, perbedaan ini tidak sekedar disebabkan oleh posisi objek itu dari dua arah perspektif yang berbeda.
Lebih dalam, Žižek menegaskan bahwa sebuah pergeseran epistemologis dalam perspektif subjek selalu merefleksikan pula pergeseran ontologis pada objek bersangkutan.
Kontroversi yang terjadi memerlihatkan antagonisme yang tidak memungkinkan adanya titik temu antara dua agensi yang bertentangan (misalnya perjuangan kelas, pertarungan antarpartai, antara yang pro-Jokowi dan anti-Rocky, and so on) berdasarkan modus eksistensinya masing-masing.
Oleh karena itu, parallax bukan hanya suatu karakter ontologis yang paling tidak konsisten dari universum politis kita. Bahkan dalam milieu kontemporer, parallax sangat operatif dalam pengalaman etis dan pengalaman berbahasa, sebagaimana kita lihat dan alami melalui kontroversi yang terjadi.
Untuk memerjelas maksudnya, dalam bukunya, Žižek (2006) membeberkan banyak contoh dalam hubungan dengan objek parallax. Di sini, saya akan memaparkan satu contoh, sebagai suatu gambaran pembanding dalam memahami kontroversi yang terjadi dalam konteks kita.
Baca Juga: Dari Artis Terkenal Hingga Pemilik Warung Teh Manis di Bali
Žižek menggunakan konsep parallax untuk menjelaskan gagasan filsuf Denmark, Søren Kierkegaard dalam bukunya Fear and Trembling (1983), tentang “penangguhan teleologis yang etis” demi agama, ketika Abraham hendak memersembahkan Ishak menurut perintah Allah.
Tanpa gagasan tentang penangguhan itu, perintah Allah dalam kisah tersebut, sekali pun merupakan perintah Allah, dapat disebut sebagai suatu perintah yang tak beretika (unethical command). Dan yang menarik adalah, Abraham tidak sekali pun mengungkapkan perintah Allah itu kepada siapa pun, termasuk kepada Ishak.
Maka, dalam apa yang disebut sebagai parallax Kierkegaardian ini, Žižek menulis bahwa kisah itu bisa dipandang sebagai suatu penghukuman kita pada suatu ketakutan permanen, tetapi sebagaimana dibilang oleh Kierkegaard bahwa bisa dilihat juga sebagai sesuatu yang secara inheren komikal.
Kierkegaard dalam bukunya itu, menunjukkan bahwa dengan penangguhan etis itu, kita dapat menemukan bahwa selain aspek tragedy, ada aspek komikal dalam kisah pengorbanan Ishak, demikian pula dalam kisah inkarnasi. Bayangkan anda berada dalam suatu ruangan penuh massa yang sedang menanti datangnya sang raja agung.
Artikel Terkait
Begini Kata Linus Lusi Vs Rocky Gerung Terkait Kebijakan Siswa Masuk Sekolah Jam 5 Pagi Di NTT, Wah Seru
Kontroversi Pernyataan Rocky Gerung: Diduga Menghina Jokowi, Benarkah?
Rocky Gerung Dipolisikan Usai Diduga Hina Jokowi, Simak Reaksi Gibran
Filsuf dan Pengamat Politik Kontroversial, Masa Lalu Rocky Gerung Yang Tak Banyak Diketahui Orang
Dibalik Layar: Mahfud MD Bahas Pernyataan Kontroversial Rocky Gerung dan Sikap Pak Jokowi
Langkah Berani! Pimpinan Komisi III DPR Siapkan Dukungan Penuh untuk Penyelidikan Rocky Gerung
Pesan Kuat Jokowi! 'Bajingan' Rocky Bukan Penghalang Prioritas Utama Kerja
Siapa Sebenarnya Rocky Gerung? Sosok Yang Selalu 'Mengasari' Jokowi Dengan Pilihan Diksi Kontroversial
Mengurai Kontroversi Pemikiran Kritis Rocky Gerung dan Ajakan Membangun Kesadaran Kritis yang Kelewatan Batas
Sang Intelektual Kontroversial, Rocky Gerung, Berhadapan dengan Rintangan Kuliah Umum