Oleh : Verry Guru (Mahasiswa Pascasarjana IAKN Kupang)
17 Juli 2022, PT Bank Pembangunan Daerah atau yang lazim dikenal publik Bank NTT merayakan dan memestakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 60.
Di usianya yang ke 60 tahun, ada begitu banyak prestasi yang ditorehkan bank; yang mayoritas sahamnya dimiliki Pemerintah Provinsi NTT. Karena itu, harus diakui bahwa di bawah kepemimpinan Direktur Utama, Bapak Harry Alexander Riwu Kaho, SH, MM dan seluruh jajaran direksi; Bank NTT berhasil menyabet sejumlah penghargaan.
Tercatat ada sejumlah penghargaan yang diraih Bank NTT antara lain : pada 25 Februari 2022 Gold Award-Excellent; score 86.00; The Best it for Bank Company, Category Regional Development Bank. Pada 30 Maret 2022 menyabet dua penghargaan yakni : Top CSR Award 2022 Bintang 4 dan Harry Alexander Riwu Kaho sebagai Top Leader on CSR Commitment 2022.
20 April 2022 menyabet Top BUMD Awards 2022 Bintang 4; Harry Alexander Riwu Kaho sebagai Top CEO BUMD 2022 dan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai Top Pembina BUMD terbaik 2022. Pada 28 Juni 2022 Bank NTT menyabet Best Digital Banking; Kategori BPD dengan Dimensi Kolaborasi.
Menariknya di tengah aneka penghargaan yang disabet Bank NTT, manajemen Bank NTT pun menerapkan standar atau sistem untuk memberi penghargaan/reward dan sanksi/hukuman atau punishment kepada personil yang berkinerja baik dan buruk termasuk para pimpinan cabang.
“Saya tidak ingat rinciannya. Skorsing atau suspensi ini merupakan hukuman pemberhentian sementara dari kinerja yang dinilai. Kita memberi sanksi skorsing kepada tujuh pemimpin cabang untuk merefleksikan diri,” tegas Direktur Utama, Harry Alexander Riwu Kaho sebagaimana dilansir harian Victory News, Rabu (18/05/2022).
Menurut Harry Alexander Riwu Kaho, sistem evaluasi seperti ini dimaksudkan tidak saja untuk memperbaiki kinerja Bank NTT agar lebih baik tetapi (juga) supaya ada inovasi dan menjaga semangat pelayanan jasa perbankan.
Pendapat senada diungkapkan, Direktur Teknologi, Informasi dan Operasional Bank NTT, Drs. Hilarius Minggu.
Baca Juga: Kemenkes Mempertahankan Tradisi 9 Tahun Berturut-turut Raih Opini WTP dari BPK
“Ada target-target yang perlu dicapai oleh pemimpin cabang, wakil pemimpin cabang hingga personil pada unit-unit kerja layanan Bank NTT. Kalau tidak capai target maka siap lepas jabatan,” kata Hilarius Minggu, (Ibid, harian Victory News).
Terlepas dari aneka penghargaan yang disabet Bank NTT dan penerapan sistem reward dan punisment yang diterapkan manajemen Bank NTT; harus diakui ada optimisme dalam memandang dan meyakini bahwa Bank NTT ke depan akan lebih baik dan bersaing dengan institusi finansial lainnya yang ada di Indonesia.
Serentak dengan itu, publik pun berharap agar Bank NTT membuka ruang akses yang lebih luas kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memanfaatkan Bank NTT guna perbaikan tingkat kesejahteraan dengan memberikan layanan yang excellent serta aneka produk yang inovatif.
Harapan inilah yang seringkali didengungkan oleh Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL). Bahkan Gubernur VBL “menantang” manajemen Bank NTT untuk menjadi Bank Devisa.
Bank devisa merupakan bank yang dapat melakukan kegiatan jual-beli secara keseluruhan dengan menggunakan mata uang asing hingga ke luar negeri. Pelayanan bank devisa melingkupi pembayaran ke luar negeri dan jual-beli valuta asing. Bank devisa juga dapat mengeluarkan surat kredit, cek perjalanan, inkaso dan tabungan dalam pasar valuta asing.