Pemprov NTT Dukung Program Konservasi Komodo oleh UNDP

- Senin, 10 Januari 2022 | 00:19 WIB
SULUH DESA
SULUH DESA

KUPANG, suluhdesa.com | Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur mendukung program konservasi Komodo yang dilakukan oleh United Nations Development Programme (UNDP). "Pemerintah Provinsi NTT siap memberikan surat dukungan dan rekomendasi yang dibutuhkan oleh UNDP untuk pelaksanaan program INFLORES dalam rangka konservasi hewan purbakala Komodo dan ekosistem sekitarnya.  Termasuk juga pemberdayaan masyarakat di kawasan konservasi, " kata Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi (JNS) saat menerima audiensi National Project Coordinator UNDP, Fransiska Sugi di ruang Kerja Wagub,  Jumat (07/01/2022). BACA JUGA:
Roy Watu: Maju Calon Ketua Koni NTT, Kaka Ose Berambisi Rugi Bagi Perusahaan yang Tidak Ikut BPJS Ketenagakerjaan
Wagub Nae Soi berharap agar kolaborasi antara UNDP dan Pemerintah Provinsi untuk konservasi tersebut dapat dipertegas dan diperjelas sehingga tidak tumpang tindih dalam pelaksanaannya. "Untuk pelaksanaan teknis di lapangan,  silahkan (UNDP) berkoordinasi dengan instansi teknis terkait.  Harus ada pembagian tugas yang jelas apa yang dilakukan oleh UNDP dan apa yang dapat dilakukan oleh Pemprov untuk keberhasilan upaya konservasi ini, "jelas Wagub Nae Soi. Sementara itu,  Fransiska Sugi mengungkapkan, UNDP dalam kerja samanya dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengajukan proposal untuk Program INFLORES kepada Global Enviromental Facility (GEF)  untuk konservasi Komodo dan ekosistem sekitarnya. GEF telah menyetujui pendanaan sejumlah  lebih dari 6, 2 juta  dollar USD atau sekitar 80-an miliar rupiah untuk jangka waktu enam tahun (2022-2028). "GEF meminta Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten  menyampaikan surat dukungan terhadap program ini, dengan lokus pelaksanaannya di tiga kabupaten yakni Kabupaten Manggarai Barat,  Manggarai Timur dan Kabupaten Ngada. Tiga kabupaten ini menjadi habitat spesies Komodo.  Tiga hal yang jadi fokus program ini yakni konservasi terintegrasi dengan kolaborasi semua pihak,  pengembangan ekonomi masyarakat sekitar serta pengembangan pengetahuan dan penelitian tentang Komodo serta flora dan fauna di kawasan konservasi Komodo," tandas Fransiska. Tampak hadir pada kesempatan tersebut Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTT,  Kadis Perindustrian dan Perdagangan NTT,  Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT,  Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappelitbangda NTT dan perwakilan dari Dekranasda NTT. (msd/rls)

Editor: Suluh Desa

Tags

Terkini

Sah! Josef Nae Soi  Raih Gelar Doktor  Ilmu Hukum

Jumat, 27 Januari 2023 | 18:58 WIB

Di HKAN 2021 LHK akan Meluncurkan Aplikasi Wisata Alam

Selasa, 23 November 2021 | 16:36 WIB

Di HKAN 2021, NTT Lebih Tepat Disebut Miniatur Indonesia

Selasa, 23 November 2021 | 16:11 WIB
X