KUPANG, suluhdesa.com | Akhir pekan atau weekend senantiasa dinantikan oleh banyak orang setelah melewati rutinitas pekerjaan yang mungkin membosankan. Refreshing merupakan pilihan yang paling bijak.
Refreshing atau rekreasi dapat dilakukan dengan banyak cara. Sebagian orang memilih untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarga di rumah, sementara sebagian lagi lebih suka jalan-jalan ke lokasi wisata dalam kota maupun diluar kota.
Kalau kita bicara tempat wisata, Kota Kupang memiliki banyak pilihan. Kita sebut saja Pantai Lasiana, Pantai Kelapa Lima, dan Pantai Tedys.
Dari sejumlah destinasi yang disebutkan di atas, salah satu destinasi lain yang memiliki daya tarik adalah Gedung Sasando.
Mendengar Gedung Sasando, orang mungkin kontan berpikir tentang kantor pemerintah yang situasinya tidak beda jauh dengan kantor pemerintah lainnya.
Tapi, jika dipandang sudut turisme, fotografi, videografi dan edukasi, Gedung Sasando merupakan pilihan yang dapat memenuhi kepuasan bathin. Alasan adalah Gedung Sasando menawarkan banyak spot yang instagramable, selain itu tersedia ruang wisata edukasi untuk anak-anak.
Konsep arsitektur Gedung Sasando menyulapnya menjadi bangunan iconic di Kota Kupang. Konsep arsitektur yang mengusung nuansa alat musik sasando dan daun lontar yang keunggulan dan kekhasan NTT.
Sasando adalah satu-satunya dan hanya dimiliki oleh etnis Rote. Daun lontar identik dengan NTT. Lontar adalah tumbuhan tahan banting terhadap iklim pula sumber kehidupan masyarakat di sebagian kecil Pulau Timor, Sabu, Ngada, Sikka dan Rote.

Layaknya sebuah sasando, bagian utama berbentuk tabung panjang terbuat dari baja dan beberapa dawai melingkar tabung tersebut dari atas ke bawah. Rumah tabungnya terbuat dari baja dan kaca sebagai pengganti daun lontar sehingga bagian ini memancarkan kesan megah dan modern.
Tempat dimana tabung baja ditancapkan terdapat pelataran yang luas serta beberapa anak tangga yang menjuntai hingga jalan yang memisahkan lapangan dan gedung.
Sisi kiri dan kanan Sasando serta bagian belakang gedung menyerupai sirip-sirip daun lontar yang menancap ke tanah.
Dibawah pelataran dudukan tabung sasando terdapat jalan yang menghubungkan dua sisi gedung sekaligus berfungsi sebagai pintu masuk menuju lobby utama gedung.
Berhadapan dengan pintu lobby terdapat dinding yang lebar. Dinding ini merupakan hidden instagramable spot karena terdapat wallpaper yang memamerkan aneka pesona alam, atraksi budaya, flora dan fauna khas NTT.

Artikel Terkait
3 Langkah Membangun Desa Wisata, Pariwisata NTT Bisa Mendunia