Yafet Rissy, Cendikiawan Asal Malaka yang Siap Tarung Pemilu 2024 di Dapil NTT 2, Inilah Profilnya

- Rabu, 1 Februari 2023 | 00:15 WIB
Yafet Rissy, Cendikiawan Asal Malaka yang Siap Tarung Pemilu 2024 di Dapil NTT 2, Inilah Profilnya
Yafet Rissy, Cendikiawan Asal Malaka yang Siap Tarung Pemilu 2024 di Dapil NTT 2, Inilah Profilnya

YAFET Rissy siap tarung Pemilu Legislatif 2024. Pilihannya bertarung di DPR RI melalui Partai PERINDO untuk Daerah Pemilihan (Dapil) NTT 2. Kini, cendikiawan asal Malaka ini mengabdi sebagai dosen di Unversitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.

Kesehariannya, alumni Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang ini menjabat Wakil Rektor Kerjasama dan Kealumnian. Pun tercatat sebagai salah satu Advokat PERADI yang bernama besar.

Bernama besar karena sering membela kasus-kasus besar yang harus berani 'menjebol tembok' dan nekat 'menerjang angin'. Hal ini sudah dibuktikan Yafet. Antara lain ketika Yafet unjuk gigi integritas keadvokatannya di depan hakim Mahkamah Konstitusi atau MK membela pasangan politik asal Malaka dr Stefanus Bria Seran, MPh - Wendelinus Taolin. Ini terkait hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Malaka 2020.

Masih terkait Pilkada 2020, Yafet juga menanganai perkara kasus Pilkada Kabupaten Sabu Raijua. Dalam perkara ini, Yafet nekat membatalkan Pemilukada Kabupaten Sabu Raijua karena KPUD Kabupaten Sabu Raijua meloloskan warga negara Amerika menjadi calon bupati dan kemudian ternyata terpilih.

Keputusan MK yang mencengangkan adalah mendiskualifikasi calon yang menang dan memerintahkan Pilkada ulang. Pilkada ulangpun dilakukan KPUD Sabu Raijua.

Maklum, Yafet bukan cendikiawan sembarang. Master lulusan UKSW Salatiga ini memiliki pengalaman paripurna. Sebab, selain pengalaman akademisi di sejumlah perguruan tinggi ternama di Jawa, juga memiliki pengalaman internasional di luar negeri.

Tercatat, Yafet tamat dari Faculty of Law (Fakultas Hukum), University of Canberra, Australia, dengan gelar Magister Hukum (2008) dan School of Law, Faculty of Law (Fakultas Hukum), Queensland University of Technology, Australia, dengan gelar PhD (2018).

Catatan akademis ini dilengkapi dengan mengikuti kursus di Australia, yang diselenggarakan e-Grad Australia, Australian Technology Network of Universities dan QUT. Di sini, Yafet mendalami sejumlah subjek (unit) , antara lain
Research and Commercialization (Penelitian dan Komersialisasi), Public Policy (Kebijakan Publik), Leadership and Communication (Kepemimpinan dan Komunikasi), Critical and Creative Thinking (Berpikir Kritis dan Kreatif) , Global Sustainability (Keberlanjutan Global), Entrepreneurship (Kewirausahaan), Transdisciplinarity in Research (Penelitian Transdisipliner), dan masih banyak lagi.

Dengan pengalaman akademis dan praktis yang dimilikinya, Yafet sudah siap maju di Pemilu Legislatif 2024 mendatang. Dia memilih Partai PERINDO sebagai 'kuda pacuan' perjuangan di medan Dapil NTT 2. 

Mau tahu siapa Yafet Rissy, berikut Profil lengkapnya :

I. Identitas Pribadi
1. Nama: Yafet Yosafet Wilben Rissy, SH, MSi, LLM, PhD (AFHEA)
2. TTL: Betun, 23 Januari 1973
3. Jafa: Lektor Kepala (Associate Profesor)
4. Golongan: IV B

II. Pendidikan
Lulus/tamat dari:
1. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Nusa Cendana dengan gelar Sarjana Hukum dengan Predikat Cumlaude (1997)
2. Program Pascasarjana Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya Wacana dengan gelar Master of Science dengan Predikat Cumlaude (2000)
3. Faculty of Law (Fakultas Hukum), University of Canberra, Australia, dengan gelar Magister Hukum (2008),
4. School of Law, Faculty of Law (Fakultas Hukum), Queensland University of Technology, Australia, dengan gelar PhD (2018).

5. International access program, University Canberra College, 2007 dengan predicate; an excellent achievement award (lulusan terbaik/cumlaude)

III. Kursus (pelatihan)
Mengikuti beberapa kursus:
1. Mediator untuk penyelesaian di luar pengadilan dan pelatihan Alternatif Penyelesaian Sengketa, yang diadakan oleh FH UKSW dan Arizona State University, 2006.
2. Pelatihan Pengacara Hak Kekayaan Intelektual (Konsultan), yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hak Asasi Manusia dan Hukum, Indonesia, 2012.
Khursus tambahan lainnya diikuti di Australia, yang diselenggarakan oleh e-Grad Australia, Australian Technology Network of Universities dan QUT, dimana sejumlah subjek (unit) didalami. Subjek-subjek tersebut adalah:
3. Research and Commercialization (Penelitian dan Komersialisasi)
4. Public Policy (Kebijakan Publik)
5. Leadership and Communication (Kepemimpinan dan Komunikasi)
6. Critical and Creative Thinking (Berpikir Kritis dan Kreatif)
7. Global Sustainability (Keberlanjutan Global)
8. Entrepreneurship (Kewirausahaan)
9. Transdisciplinarity in Research (Penelitian Transdisipliner)
Khursus yang diselenggarakan oleh e-Grad Australia di Queensland University of Technology, Brisbane, Australia.
10. Teaching Advantage Training Program
11. EndNote Essentials
12. Research data Management

Halaman:

Editor: Cyriakus Kiik

Tags

Terkini

Membaca Estetika Berpikir Prof. Roy Nendissa

Kamis, 1 Juni 2023 | 07:20 WIB

Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur

Selasa, 25 April 2023 | 08:18 WIB
X