Romo Yudel Neno: Keputusan Gubernur NTT Terkait Anak-anak Wajib Masuk Jam Lima Pagi Ke Sekolah Sangat Berisiko

- Senin, 27 Februari 2023 | 22:44 WIB
Romo Yudel Neno, Pr, pengajar di SMAK Santa Filomena Mena, Kabupaten TTU,  Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Istimewa)
Romo Yudel Neno, Pr, pengajar di SMAK Santa Filomena Mena, Kabupaten TTU, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Istimewa)

KUPANG, suluhdesa.com | Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat membuat kebijakan baru dan sangat viral yakni anak-anak sekolah wajib masuk sekolah Pukul 05.00 Wita. Kebijakan melalui instruksi kepada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan NTT untuk dilaksanakan oleh seluruh SMA/SMK/SLB di Kota Kupang banyak menuai pro dan kontra.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi kepada wartawan menjelaskan bahwa tujuan dari kebijakan jam masuk sekolah pukul 05.00 Wita untuk restorasi pendidikan di Provinsi NTT secara keseluruhan.

"Ini inovasi baru yang kita lakukan pertama di Indonesia untuk restorasi wajah pendidikan di NTT secara total, demi NTT yang bangkit menuju sejahtera, " jelas Linus.

Baca Juga: VIRAL DI MEDSOS! Gubernur NTT Minta Para Kepsek Ubah Jam Pelajaran, Anak Sekolah Masuk Jam Lima Pagi

Tujuan kebijakan jam masuk sekolah pukul 05.00 Wita, kata Linus, untuk melatih karakter dan disiplin siswa-siswi SMA/SMK/SLB Negeri sejak dini supaya terbiasa dalam beraktivitas sejak pagi hari.

Alih-alih mendukung kebijakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Romo Yudel Neno, Pr yang merupakan pengajar di SMAK Santa Filomena Mena, Kabupaten TTU, justru menyampaikan hal kritis dan menolak ini.

Saat dimintai komentarnya terkait kebijakan baru Gubernur NTT terkait anak sekolah harus masuk jam lima pagi, Romo Yudel menjawab tegas, “seharusnya Gubernur NTT bicarakan tentang bagaimana caranya memajukan dan mempertahankan kualitas pendidikan dengan media digital di era digital ini. Zaman di mana akses digital memudahkan pendidikan, yang bisa diakses dari mana dan kapan saja, eh, Pak Gub masih omong tentang jam 5 pagi. Suatu kesadaran, yang menurut Saya terlambat.”

Menurut Romo Yudel, keputusan itu berisiko.

“Harus diperhatikan keselamatan dan keamanan anak-anak didik pada waktu yang masih terlalu pagi seperti itu. Apalagi, kalau daerah itu rawan konflik, rawan kasus asusila,” tohoknya, Senin, 27 Februari 2023, malam.

Romo Yudel bertanya kepada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan NTT, apakah kebijakan itu dilakukan berdasarkan survei di semua wilayah di NTT?

“Bagaimana dengan mereka yang jauh dari sekolah dan harus melintasi hutan, kali, bahkan banjir pada saat itu. Tolong hal ini perlu dikoreksi dan dikaji lagi demi kebaikan semua pihak,” tutupnya. (Idus/MSD-001)

IKUTI KAMI UNTUK UPDATE BERITA TERBARU DENGAN KLIK SULUH DESA DI GOOGLE NEWS

Editor: Frids Wawo Lado

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X