Stikes Nusantara Kupang Milik Yayasan Kunci Ilmu Dan Bukan Milik Rudizon Doko Patty, Ini Kata Iqomatul Haq

KUPANG, suluhdesa.com | Viral beredar di tengah masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur beberapa bulan terakhir ini di media sosial mengenai polemik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Nusantara Kupang.

Beredar informasi yang menyebutkan bahwa Rudizon Doko Patty sebagai pemilik STIKES Nusantara Kupang.

Hal inipun ditampik oleh Plt. Ketua Yayasan Kunci Ilmu, Iqomatul Haq.

Baca Juga: Wakil Ketua DPD Partai Gelora Apresiasi Program Yang Dibuat Ketua KPK Sebagai Upaya Pencegahan Korupsi

Dirinya menegaskan bahwa STIKES Nusantara Kupang bukan milik Rudizon Doko Patty.

Pemilik STIKES Nusantara Kupang menurut dia yang sebenarnya ialah H. Marzuki.

Stikes Nusantara yang beralamat di Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang menurut Iqomatul hanya berada di bawah naungan Yayasan Kunci Ilmu.

Dalam perjalanan, terjadi beberapa persoalan internal antara pihak STIKES Nusantara Kupang dengan pihak Yayasan Kunci Ilmu.

“Terkait beberapa persoalan tersebut, pihak Yayasan Kunci Ilmu melapor ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV NTT di Kupang,” katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat (18/11/2022) lalu.

Dalam laporan itu, Yayasan Kunci Ilmu menegaskan, Ketua STIKES Nusantara Kupang sebelumnya, dalam hal ini Daeng Vieya Putri diangkat oleh Ketua Yayasan yang tidak sah, yakni Yayasan Kunci Ilmu wilayah NTT.

Iqomatul juga menegaskan, tidak ada Yayasan Kunci Ilmu wilayah NTT itu tidak ada. Dan Yayasan Kunci Ilmu tidak mempunyai anak yayasan di wilayah NTT.

Dijelaskan Iqomatul, laporan ke LLDIKTI dilakukan oleh Pembina Yayasan Kunci Ilmu, Laili Qudriana didampingi Plt. Ketua Yayasan Kunci Ilmu, Iqomatul Haq.

Setelah menerima laporan Yayasan Kunci Ilmu, pihak LLDIKTI Wilayah XV NTT tidak mengakui adanya Yayasan Kunci Ilmu Wilayah NTT.

“Perlu diketahui oleh masyarakat NTT bahwa STIKES Nusantara Kupang merupakan milik dari Yayasan Kunci Ilmu, dan bukan milik Rudizon Doko Patty,” tegas Iqomatul Haq.