KUPANG, suluhdesa.com | Sempat terjadi adu mulut antara pihak Yayasan Kunci Ilmu dan pegawai Stikes Nusantara (kubu Rudizon Doko Patty, mantan Ketua STIKES Nusantara Kupang), namun kembali kondusif setelah aparat mengamankan situasi.
Hal ini terjadi saat Pengurus Yayasan Kunci Ilmu mendatangi STIKES Nusantara Kupang pada Jumat 17 Maret 2023.
Meski mendatangi rumahnya sendiri, namun mereka tidak bisa masuk ke dalam area gedung karena gerbang kampus digembok.
Di depan gerbang kampus Stikes Nusantara tampak hadir pula aparat dari Polresta Kupang Kota berjaga-jaga untuk mengamankan situasi.
Kepada wartawan, Jumat (17/03/2023) siang, Laili Quadriana selaku Pembina Yayasan mengatakan bahwa persoalan ini bermula dari pengangkatan Ketua STIKES Nusantara Kupang yang tidak sesuai prosedur, sehingga pihaknya meminta untuk segera diganti. Namun permintaan itu tidak diindahkan.
“Kami menyampaikan bahwa itu tidak sesuai prosedur, sehingga harus segera diganti. Kita tidak mau dikemudian hari ada permasalahan. Semua proses kita lewati tapi yayasan tidak dihargai sebagaimana mestinya,” keluh Laili.
Ia mengatakan, pihaknya masih menghargai dan melakukan itikad baik hingga batas waktu yang diberikan habis.
Setelah itu pihaknya mengundang semua pihak yang berkaitan dengan STIKES Nusantara Kupang guna melaksanakan pemilihan ketua, namun tidak ada satupun yang hadir.
“Di saat orang tua (Ketua Yayasan Kunci Ilmu, Drs. Marzuki Rofi’i, MBA, M.Si., – red) meninggal dan kita melakukan pergantian pengurus yayasan, saya datang ijin untuk sosialisasi tapi ditolak,” ujarnya.
Ia juga mengeluhkan tindakan tak patut yang pernah ia alami ketika mendatangi kampus Stikes Nusantara.
“Ketika kami masuk ke sini, besoknya kampus ditutup. Pada kesempatan lainnya lagi, saat kami ke kampus ini, besoknya ditutup lagi. Sedangkan kita kan mau bekerja. Tapi permasalahan ini digiring ke persoalan tanah dan gedung, padahal kita mau kerja di dalam. Tidak ada urusan dengan soal tanah dan lain-lain. Simpel kok,” bebernya.
Ia meminta agar aktivitas mahasiswa tidak diganggu. Ia juga mengatakan bahwa dirinya telah berbulan-bulan melakukan pendekatan persuasif terhadap Rudizon. Namun hal itu tidak membuahkan hasil.
Kata Laili, permintaanya sangat sederhana. Ia hanya meminta supaya gerbang kampus jangan digembok agar kegiatan perkuliahan bisa berjalan dengan kondusif.
Artikel Terkait
DPK PPNI ke-20 di Kota Kupang Resmi Terbentuk, Agustinus Ara Ingatkan Hal Ini
Peringati HUT Kecamatan Lambaleda Utara, DPD PPNI Manggarai Timur Gelar Baksos, Begini Kegiatannya
DPW PPNI NTT Gelar Rapat Pleno, Aemilianus Mau: Pengurus Harus Punya Komitmen
TERBUKA UNTUK UMUM! Ini Jenis Lomba Dan Agenda DPW PPNI NTT Dalam Rangka HUT ke-49
PPNI NTT Gelar Pertandingan Voli Memperebutkan Piala Dan Uang Jutaan Rupiah, Simak Informasinya Di Sini
Buka Pertandingan Voli PPNI NTT Cup, Aemilianus Mau: Main Yang Indah
Rayakan HUT ke-49, DPW PPNI NTT Gelar Webinar Tentang Profesionalisme dan Kesejahteraan Perawat
Pengurusan NIRA, STR, dan SIPP Bagi Perawat Itu Mudah, Ini Yang diungkapkan DPK PPNI Poltekkes Kemenkes Kupang