Ibadah Syukur HUT PPNI Ke-49 Tingkat DPW PPNI NTT: Apakah Perawat Sudah Melayani?

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 07:12 WIB
Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI Provinsi Nusa Tenggara Timur (Saverinus Suhardin - Infokom DPW PPNI NTT)
Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI Provinsi Nusa Tenggara Timur (Saverinus Suhardin - Infokom DPW PPNI NTT)

KUPANG, suluhdesa.com | Hari Ulang Tahun Persatuan perawat Nasional Indonesia (HUT PPNI) ke-49 yang puncaknya dirayakan pada 17 Maret 2023 ini dirayakan dengan berbagai acara di berbagai tempat di Indonesia.

Panitia HUT PPNI ke-49 tingkat Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI Provinsi Nusa Tenggara Timur memaknai perayaan syukur tersebut melalui ibadah Oikumene pada Jumat (17/03/2013) di Graha PPNI NTT dan diikuti juga oleh sejumlah tamu undangan dari berbagai daerah secara daring melalui Zoom.

Acara itu dihadiri oleh pengurus DPW PPNI NTT periode 2022-2023, tamu undangan yang berasal dari instansi Pemerintah Provinsi NTT, organisai profesi lain, pimpinan institusi pelayanan dan pendidikan kesehatan, DPD PPNI Kota Kupang beserta perwakilan DPK PPNI se-Kota Kupang, para sponsor, tokoh masyarakat, dan undangan lainnya.

Baca Juga: Rumahnya Dibangun TNI AD, Marten Losi Ungkap Ini Seperti Mimpi Dan Disebutnya Rencana Tuhan

Ibadah Oikumene itu dipimpin oleh Pdt. Jeane M. Olivier-Nalle, M.Th sebagai rohaniawan Protestan dan Pater Yulius Yasinto, SVD sebagai rohaniawan Katolik.

Panitia HUT PPNI ke-49 tingkat Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI Provinsi Nusa Tenggara Timur melakukan pemotongan tumpeng merayakan HUT PPNI ke 49
Panitia HUT PPNI ke-49 tingkat Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI Provinsi Nusa Tenggara Timur melakukan pemotongan tumpeng merayakan HUT PPNI ke 49 (Saverinus Suhardin - Infokom DPW PPNI NTT)

Saat sesi pemberitaan Firman Tuhan, masing-masing memberikan renungan yang dikaitkan tema HUT PPNI ke-49 “Gapai Sejahtera dengan Profesionalisme”.

Pdt. Jeane menekankan pada makna pelayanan dalam profesi perawat. Ia mengajak perawat untuk merenungi apa yang telah dilakukan selama menjalani profesi selama ini, apakah sekadar bekerja atau melayani dengan sungguh-sungguh?

Pada kesempatan itu, Pdt. Jeane menjelaskan makna kata ‘melayani’ yang tertuang dalam Alkitab. Menurutnya, ada 4 istilah dalam kitab suci orang Kristen yang membahas kata yang bermakna pelayanan. Keempatnya diulas sesuai dengan kebutuhan perawat yang mencakup diakonia, liturgia, kerygma dan koinonia.

Pdt. Jeane mengingatkan bahwa makna pelayanan yang telah dijelaskan itu identik dengan pekerja sehari-hari. Karena itu, ia berharap setiap orang—khususnya perawat—harus benar-benar siap sebelum dan saat memberikan pelayanan.

“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia,” tekan Pdt. Jeane yang mengutip Kolose 3:23.

Pater Yulius Yasinto, SVD mengawali renungannya dengan memberi apresiasi kepada panitia yang mengadakan ibadah syukur sebagai salah satu dari rangkaian kegiatan HUT PPNI ke-49. Menurutnya, ini kesempatan yang baik bagi perawat untuk berefleksi mengenai tugas dan pelayanannya bagi sesama.

“Saya dulu pernah berpikir, seandainya saya memilih untuk menikah, maka saya akan mencari calon istri yang perawat,” kata Pater Yulius yang disambut gelak tawa hadirin.

Pater Yulius kemudian menjelaskan bahwa, dulu yang namanya perawat selalu menjadi idola para orang tua ketika mencari jodoh untuk anaknya. Setidaknya itulah pengalaman yang dingat Pater Yulius semasa kecil hingga remaja.

Halaman:

Editor: Frids Wawo Lado

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X