REGIONAL, suluhdesa.com | Badan siklon tropis diperkirakan masuk wilayah NTT 24 jam kedepan dalam kategori rendah. Hal ini disampaikan Kepala Stasiun Metereologi Kupang melalui Siaran Pers Potensi Cuaca Ekstrim yang diterbitkan pada tanggal 6 April 2023.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, terpantau adanya Bibit Siklon tropis 98S di Laut Arafuru. Potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam Kategori Rendah.
Dikatakan dalam Siaran Pers tersebut, dampak tidak langsung dari Bibit Siklon Tropis 98S terhadap cuaca di NTT yaitu adanya potensi peningkatan intensitas curah hujan dan peningkatan kecepatan angin.
Kondisi ini yang diprakirakan akan berlangsung mulai tanggal 08 April 2023 sampai dengan 11 April 2023.
Untuk pihaknya meminta masyarakat untuk tetap waspada akan adanya potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Nusa Tenggara Timur.
Wilayah-wilayah yang berpotensi cuaca ekstrim antara lain Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Nagekeo, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kab.Kupang, Kota Kupang, Rote, Sabu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.
Lebih lanjut, masyarakat untuk waspada akan potensi dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.
Sementara khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang.
Masyarakat juga dihimbau untuk senantiasa memantau perkembangan informasi dan peringatan dini cuaca ekstrem BMKG melalui Stasiun Meteorologi El Tari Kupang dengan layanan informasi cuaca 24 jam 7 hari di (0380) 881613; WhatsApp: 0811-3940-4264 atau dapat langsung mengakses Aplikasi iOS dan Android “info BMKG”.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kanla) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos melalui kanal Youtube kembali menegaskan peringatan yang dirilis BMKG Kupang.
Ia menghimbau dan mengajak masyarakat untuk melakukan hal-hal seperti memangkas pohon atau dahan yang sudah tua dan lapuk terutama di sekitar rumah dan tempat tinggal.
Selain itu, masyarakat diajak untuk memperbaiki atau memperkuat atap rumah serta menggeser perahu ke tempat aman dan tidak melaut untuk sementara waktu.
Senada dengan isi Siaran Pers BMKG, ia mengajak masyarakat untuk selalu mengikuti informasi cuaca dari BMKG.
Selain sumber di atas, masyarakat dimohon untuk tidak meresponnya dan apalagi menyebarluaskan informasi yang bukan berasal dari sumber valid.
Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi lebih dari satu jam objek dengan jarak pandang 30 meter tidak jelas terlihat maka masyarakat yang tinggal di lereng-lereng di sekitar sungai segera melakukan evakuasi ke titik aman.
Artikel Terkait
3 Rekomendasi Bedak Padat Oriflame Tahan Lama dan Natural Untuk Kulit Wajah Berminyak dan Berjerawat
Syarat dan Ketentuan Perekrutan PPPK, Keuntungan dan Kerugiannya Jika DIbandingkan Dengan PNS
BREAKING NEWS! Bupati Meranti Terjaring OTT KPK, Pernah Sebut Kemenkeu Berisi Iblis, Ini Profilnya
Catat! 13 Sekolah Kedinasan Untuk Lulusan SMA/Sederajat Dari Jurusan IPS, Buruan Daftar!
Kenali 6 Warna Liturgi Gereja Katolik Yang Memiliki Makna Penting dan Bukan Untuk Gagah-gagahan