• Selasa, 26 September 2023

Kisah Nabi Muhammad SAW Dari Lahir Hingga Wafat, Penyempurna Ajaran Allah SWT Dan Dikagumi Umat Sepanjang Masa

- Rabu, 22 Maret 2023 | 21:27 WIB
Kabah merupakan bangunan yang dijadikan sebagai patokan atau kiblat atau patokan arah untuk hal yang bersifat ibadah bagi umat Islam di seluruh dunia seperti shalat. Selain itu Kabah merupakan bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi bagi umat Islam pada saat musim haji dan umrah.
Kabah merupakan bangunan yang dijadikan sebagai patokan atau kiblat atau patokan arah untuk hal yang bersifat ibadah bagi umat Islam di seluruh dunia seperti shalat. Selain itu Kabah merupakan bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi bagi umat Islam pada saat musim haji dan umrah.

KHASANAH, suluhdesa.com | Nabi Muhammad SAW adalah tokoh penting dalam sejarah agama Islam. Hingga saat ini umatnya di seluruh penjuru dunia mengagumi kisah nabi Muhammad SAW. Beliau adalah suri tauladan bagi umat Muslim hingga saat ini dan hari akhir nanti.

Nabi Muhammad SAW merupakan nabi penutup, penyempurna ajaran Allah SWT yang telah disampaikan oleh nabi-nabi sebelumnya. Seperti dilansir dalam situs Nu.or.id, sebagai nabi terakhir, perjalanan Nabi Muhammad tak lepas dari upaya menyeru seluruh umat manusia agar beribadah kepada Allah SWT dan menunjukkan mereka jalan yang lurus dalam urusan dunia maupun akhirat.

Seperti nabi-nabi sebelumnya, Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu dan mukjizat yang luar biasa dari Allah SWT. Dan itu adalah kitab suci Al Quran yang menjadi pedoman bagi umat muslim.

Baca Juga: Berikut Ini Kumpulan Doa Puasa Ramadhan Harian Dan Artinya Agar Puasa Lancar Dan Berkah, Jangan Lupa Zakat Ya

Selain wahyu dan mukjizat, kisah Nabi Muhammad SAW yang lain juga tidak kalah menarik untuk disimak. Mulai dari kelahiran beliau, hingga kisah meninggalnya kekasih dan utusan mulia Allah SWT ini. Berikut ini kisah Nabi Muhammad SAW yang penuh dengan hikmah dan semoga dapat menjadi contoh dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Rasulullah SAW lahir pada Tahun Gajah yaitu tahun dimana pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah Habasyah ingin merobohkan Ka’bah yang diperkirakan terjadi pada 12 Rabiul Awal. Dengan kebesaran-Nya, Allah SWT menghentikan pasukan tersebut dengan mengirimkan burung-burung ababil untuk menjatuhkan batu-batu yang membawa wabah penyakit. Kisah Nabi Muhammad ini terdapat di Al-Quran, Surat Al Fil yang artinya pasukan gajah.

Di tahun inilah, Nabi Muhammad SAW lahir di Makkah dan dibesarkan sebagai anak yatim karena Abdullah, ayah Nabi Muhammad, wafat sebelum Rasulullah SAW lahir. Beberapa tahun setelah menghabiskan waktu dengan ibunya, Aminah, Nabi Muhammad SAW kemudian dibesarkan oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib.

Sayangnya, umur kakeknya pun juga hanya sebentar. Setelah dua tahun dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Mutholib meninggal pada umur Rasul yang kedelapan dan Nabi diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Abu Thalib dikenal dengan orang yang dermawan walaupun hidupnya fakir atau tidak mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Hanya dengan keadaan tersebut, Nabi Muhammad SAW dapat berkembang dan tumbuh dengan pamannya.

Nabi Muhammad SAW Mendapatkan Wahyu Pertama

Sebelum menjadi seorang Rasul, Nabi Muhammad telah mendapatkan beberapa karunia istimewa dari Allah seperti wajahnya yang bersih dan bersinar yang mengalahkan sinar bulan, tumbuh suburnya daerah tempat Halimah (ibu yang menyusui Nabi) padahal tadinya gersang dan kering, dan lain sebagainya. Itulah tanda-tanda kebesaran Allah yang menandakan akan datangnya nabi yang terakhir yang memiliki kedudukan yang tertinggi nantinya.

Pada saat Rasul ingin mendapatkan wahyu pertamanya, Rasul mendapatkan sebuah mimpi Malaikat Jibril menghampirinya. Rasul pun menyendiri di Gua Hira tepatnya di sebelah atas Jabal Nur. Disitulah Rasul diperlihatkan bahwa mimpinya adalah benar.

Malaikat Jibril pun datang kepada Rasul dan turunlah wahyu yang pertama yang ia bawakan dari Allah SWT dalam Surat Al ‘Alaq yang artinya,

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Halaman:

Editor: Frids Wawo Lado

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X