RD Dus Bone Ajak Siswa SMPN 7 dan SMAN 11 Kupang Bijak Berkomunikasi

- Selasa, 26 April 2022 | 03:47 WIB
SULUH DESA
SULUH DESA

KUPANG, suluhdesa.com | Pastor Paroki St. Fransiskus dari Assisi BTN-Kolhua RD Longginus Bone membagikan semangat dan motovasi dalam rekoleksi bersama para guru dan siswa-siswi dari SMPN Negeri 7 Kupang juga para guru serta siswa-siswi dari SMAN 11 Kupang. Rekoleksi yang dilaksanakan pada Jumat (08/04/2022) ini, meninggalkan banyak kesan istimewa bagi para guru dan siswa-siswi kedua sekolah menengah tersebut. RD Longginus Bone yang kerap disapa Romo Dus menegaskan pentingnya para remaja dalam konteks siswa-siswi SMPN Negeri 7 Kupang dan SMAN 11 Kupang menggunakan alat komunikasi secara bijak. "Alat komunikasi dapat menjadi hal yang bermanfaat jika digunakan secara baik dalam waktu dan tempat yang tepat. Namun alat komunikasi dapat merusak diri jika digunakan di waktu yang salah dan pada tempat yang tidak seharusnya,” ajak dia. BACA JUGA:
Pekan Doa Sedunia di Camplong Resmi Ditutup, Doa dan Karya Dilanjutkan Pengusaha Ternak Kabupaten Kupang Komit Pertahankan NTT sebagai Penyuplai Daging
Selain bijak menggunakan alat komunikasi, sebagai para remaja Katolik yang cerdas dan beriman, siswa-siswi kedua sekolah menengah juga diajak untuk baik dalam berelasi. Relasi yang dibangun harus atas dasar kasih yang tulus dan positif bukan kasih yang menjatuhkan dan merusak. Masa depan adalah hal utama yang sedang dituju siswa-siswi yang hadir sebagai peserta rekoleksi. "Untuk menuju masa depan yang hebat, jadilah seorang yang taat, bermoral dan beriman. Sikap yang kita tunjukkan saat ini membawa kita pada wajah masa depan yang akan kita hadapi," tegas Romo Dus. Ibu Erni salah seorang pengajar di SMPN 7 menyampaikan kesannya. "Limpah terima kasih untuk kesempatan berharga yang boleh kami para guru dan siswa-siswi SMPN 7 Kupang peroleh. Kesempatan mendapatkan rekoleksi dan jalan Salib bersama menjadi kegiatan kerohanian yang baik untuk membina anak. Kegiatan ini mendapat respon yang baik dari Kepala sekolah SMPN 7 Kupang yang notabenenya menganut agama Islam sebab membina iman anak sama dengan membina karakter seorang peserta didik menjadi lebih baik. Terima kasih untuk segala keterlibatan dari berbagai pihak,” ujarnya. Ibu Yuliana Tarakanita salah seorang pengajar di SMAN 11 Kupang juga menyampaikan kesan yang sama dengan berkomentar, "terima kasih untuk respon positif dari kepala sekolah walaupun kondisi siswa Katolik terbilang minoritas di sekolah kami. Kegiatan ini dapat menjadi permulaan yang baik dalam konteks pembinaan rohani para remaja di sekolah kami, dengan meneladani Yesus Kristus sang guru utama dan mengedepankan moral dalam iman yang baik bersumber dari kasih Yesus sebagai pendidik iman utama." (idus/msd-01)

Editor: Suluh Desa

Tags

Terkini

X