Delegatus Kitab Suci tiap Keuskupan se-Nusra dan SVD Studi Bersama di Larantuka

- Sabtu, 14 Mei 2022 | 14:20 WIB
SULUH DESA
SULUH DESA

LARANTUKA, suluhdesa.com | Para Ketua Komisi Kitab Suci keuskupan se-Nusra dan SVD Indonesia melaksanakan pertemuan tahunan di rumah khalwat unit Mgr. Gabriel Manek, SVD, Weri, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat (13/05/2022) sampai Senin (16/05/2022). Peserta sebanyak 24 orang berasal dari Keuskupan Atambua, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Agung Kupang, Denpasar, Larantuka, Maumere, Ruteng, Weetebula, serta SVD Ende, Jawa, Ruteng, Timor. Tema pertemuan tahunan Delkit Nusra 2022 adalah membaca Kitab Suci dengan teliti. Tema ini dipilih dalam rangka studi bersama para Delegatus Kitab Suci tiap keuskupan se-Nusra dan SVD untuk meningkatkan kapasitas pendalaman Kitab Suci.
BACA JUGA: Perayaan Ekaristi Buka Perkuliahan di Fakultas Filsafat Unwira Kupang  Pekan Doa Sedunia di Camplong Resmi Ditutup, Doa dan Karya Dilanjutkan
Hadir sebagai narasumber dalam studi bersama ini adalah RP Itho Dhogo, SVD. Lulusan Institut Biblicum Roma ini memaparkan beberapa metode pendalaman teks Kitab Suci dengan melihat secara cermat kata-kata yang tertulis, yang selama ini luput dari perhatian. "Setiap kata dalam teks Kitab Suci merupakan kata pilihan yang diinspirasi Roh Kudus. Karena itu, setiap kata memiliki makna rohani yang penting bagi umat kristiani," tegas Dosen Kitab Suci Sekolah Tinggi Filsafat Ledalero ini. Para peserta dituntun untuk mendalami Kitab Suci dalam tiga tahap yaitu teks, konteks dan aplikasi. Pada tahap teks, peserta membaca teks secara teliti dan penuh perhatian. Dianjurkan, kata Pater Itho, supaya minimal membaca teks sebanyak tiga kali sebelum maju ke tahap berikut. "Dengan cara ini kita akan menemukan banyak hal berupa pesan teks yang terungkap dari teks. Pada tahap ini kita meneliti beberapa unsur yaitu tokoh atau kharakter, waktu, tempat, kata kerja, angka, dan lain-lain. Sedapat mungkin karakter yang diteliti adalah yang bukan manusia, yang sudah lazim direnungkan. Misalnya pohon ara, perahu, jala, rumput, dan sebagainya. Begitu pula kata kerja misalnya menengadah, mengumpulkan," demikian dijelaskan Wakil Ketua Lembaga Biblika Indonesia ini.
-
Hadir sebagai narasumber dalam studi bersama ini adalah RP Itho Dhogo, SVD. Lulusan Institut Biblicum Roma ini memaparkan beberapa metode pendalaman teks Kitab Suci dengan melihat secara cermat kata-kata yang tertulis, yang selama ini luput dari perhatian. Tahap konteks membantu pembaca Kitab Suci untuk melihat teks dari konteks hidup yang dialami. Pada tahap ini pembaca melihat apa pesan teks baginya dalam konteks hidupnya kini. Lalu tahap aplikasi mengarahkan pembaca untuk menarik pesan teks itu dalam praksis hidup kristiani. Dengan proses pendalaman ini, pembaca Kitab Suci dibantu untuk membaca secara teliti dan menemukan pesan inspiratif bagi kehidupan kristiani. Setelah mendapat penjelasan dari narasumber, para peserta dibagi ke dalam delapan kelompok untuk latihan mendalami teks. Tiap kelompok terdiri dari tiga peserta. Masing-masing mendapat satu perikop untuk didalami dalam diskusi kelompok. Dalam proses itu peserta mencermati teks dengan melihat aspek tokoh, tempat, waktu, kata kerja, angka, dan lain-lain. Hasilnya para peserta menemukan banyak inspirasi dari setiap unsur yang diteliti untuk diaplikasikan dalam hidup, baik secara pribadi maupun komunitas gerejawi. Sesudah proses dalam kelompok, hasil pendalaman itu diplenokan dan ditanggapi dengan penambahan perspektif aplikasi yang ternyata sangat memperkaya. (Rosi/Rosi)

Editor: Suluh Desa

Tags

Terkini

X